I LOVE MY FAMILY
Aaaaak, iseng, nggak sengaja nemu tulisan iniii!
Aku
Dhea. Gadis berusia 20 tahun, kelahiran kota kecil nan indah, kotanya tembakau,
Temanggung pada 13 Juli 1992. Aku hidup di tengah keluarga kecil dengan 3 orang
adik perempuan dari kedua orangtua yang sama-sama berketurunan Jawa. Sungguh,
sangat bersyukur Aku dilahirkan di tengah kehangatan mereka. Waktu liburan Kami
selalu dihabiskan dengan bercengkrama dan berbagi cerita antara satu dengan
yang lain. Indah sekali keluargaku. Oke, Aku perkenalkan satu-satu anggota
keluargaku. Eh, sebelum bercerita tentang keluargaku, terlebih dahulu aku memperkenalkan
diriku.
Nama
lengkapku Nadia Tahsinia, diambil dari kosa kata bahasa Arab yang sedikit
dimodifikasi, artinya “Pengajak Kebaikan”, amiin. Saat ini, aku kuliah di
jurusan kesehatan masyarakat, semester 6. Alhamdulillah, aku mendapatkan
beasiswa dan living cost dari Departemen Agama RI hingga lulus nanti. Hobiku
bernyanyi, apa pun jenis musiknya, aku suka. Aku terbilang orang yang ramah,
supel dan tidak bisa menolak jika dimintai tolong, membuat Aku memiliki banyaaaak
teman. Kata orang, Aku memiliki sifat
sanguinis, banyak bicara, mudah bergaul, teledornya minta ampun, dan semua itu
memang benar adanya. :D Dalam hidup, Aku selalu bercita-cita ingin
membahagiakan orangtuaku, walaupun menurut pengakuan orangtuaku, aku sudah
menjadi anak yang membanggakan, hehe. Tapi aku terus berusaha menjadi yang
terbaik untuk keluargaku.
Cukup
lah. Sekarang, aku kenalkan tentang keluargaku.
Ibuku adalah orang yang super hebat,
selalu menginspirasi, tidak hanya buatku tapi juga bagi masyarakat di
sekelilingku. Ibuku terlahir di tengah keluarga pesantren modern yang sangat
mengerti agama, norma dan sopan dan santun. Sehingga tak heran, selain Beliau
beraktivitas menjadi dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta dan
menemani Bapak mengelola pesantren milik Kakek, Ibu masih sempat mengadakan
pengajian-pengajian di masyarakat sebagai bentuk pengabdiannya. Herannya, di
tengah kesibukan itu, anak selalu menjadi hal yang terpenting baginya. Hampir
setiap hari ibu menelponku, agak sedikit terganggu sih, tapi tetap selalu Aku
nanti. Ibuku sangat perhatian, lembut tutur katanya, selalu pengertian, dasar
mungkin Beliau orang jawa tulen kali yaa. Ah, pokoknya ibuku paling hebat di
dunia ini. Bukan Aku saja lho yang berkata begitu, hampir semua teman yang
pernah datang ke rumahku pun berkata demikian. :D
Sekarang, Bapak. Bapakku lahir di
tengah keluarga yang kurang berada, di daerah pelosok ibukota. Meskipun kurang
berada, tetapi Beliau hidup di tengah keluarga muslim yang moderat. Mungkin itu
salah satu yang menjadi alasan kakek dari Ibuku untuk menjadikan Beliau sebagai
mantu kesayangannya. Bapak diamanahi untuk meneruskan pesantren milik Kakek setelah
Kakek tiada. Jadi, keseharian Beliau hanya mengelola pesantren, itu yang
membuat kami, anak-anaknya merasa sangat dekat dengannya. Bapakku adalah orang
yang super duper baik, nggak pernah marah, selalu mengerti perasaan Anak, dan
yang paling penting, Bapakku tukang memuji. Selain itu, keistiqomahannya
membawanya untuk terus mampu mengembangkan eksistensi pesantren.
Oke, Aku kenalkan Adik Perempuanku
satu per satu.
Namanya Fega Gifarina, lahir di
angkatan 95. Sekarang Dia bersekolah di MAN Insan Cendekia Serpong yang seluruh
biaya sekolahnya dicover oleh Departemen Agama RI. Adikku yang satu ini
bertubuh tinggi, lebih tinggi dari Aku. Dia adalah orang yang super cuek,
berbeda jauh denganku, tidak pernah menyapa tetanggaku dan selalu asyik dengan
dunianya, tapi untunglah, setalah dia menginjak usia remaja, dia sadar akan
kecuekannya itu, sikapnya mulai berubah, menjadi agak sedikit supel. Dia
termasuk orang yang beruntung, tidak pernah belajar, kalau pun belajar pasti
sebelumnya ibuku sudah menyuruhnya terus menerus, tetapi prestasinya di sekolah
bisa terbilang lebih baik dari teman-temannya. Selain itu, dia juga aktivis
sekolah sama sepertiku. Semua kegiatan ekstrakurikuler dia ikuti, mulai basket,
saman, OSIS, hingga jurnalistik. Menurut cerita teman-temannya, dia punya
banyak teman karena keramahannya. Fega, adikku, selalu bisa menjadi teman kongkalikong kalau aku berbuat salah,
contohnya Aku telat pulang ke rumah, dll. Love u, dik gaa J
Adikku yang kedua bernama Najwa
Wijdania, berumur 3 tahun lebih muda dari Fega. Sekarang masih bersekolah di
pesantren milik Bapak, kelas 8 MTs. Adikku yang satu ini sangat unik. Dia
terbilang anak yang sangat pendiam ketika berada di lingkungan keluarga. Paling
tidak dekat dengan ibu, ayah, maupun saudara-saudaraku yang lain. Dia cenderung
pemarah, tukang ngambek, susah diatur. Mungkin dia bersikap begitu karena jarak
kelahirannya dengan adik terakhirku terpaut 7 tahun, membuatnya belum bisa
menerima bahwa ada orang yang merebut kasih sayang Ibu setelah sekian lama dia
dimanja oleh Ibu. Jika dia mendapat masalah, dia tidak pernah menceritakannya
ke orangtuaku atau bahkan Aku. Dia punya kebiasaan menulis diary, jadi seluruh
kekesalannya, seluruh pengalamannya hari ini dituangkan dengan menulis.
Tulisannya terbilang bagus, dia sudah menyelesaikan 1 novel anak-anak, sayang,
naskah tulisannya belum sempat dikirimkan ke penerbit. Selain menulis, dia jago
menggambar, gambarnya sering membawanya menjuarai perlombaan menggambar
setidaknya di tingkat Kabupaten. Jika dilihat dari tingkat kepintaran, adikku
yang satu ini jauh lebih pintar dibandingkan aku dan Fega. Ketika
teman-temannya mendapatkan nilai 6 di sekolahnya, dia bisa mendapat nilai 10.
Allah Maha Adil memang, dengan kepintarannya, adikku bisa menutupi sifatnya
yang suka ngambek yang bisa menjadi nilai plus plus di mata orangtuaku.
Walaupun, mbak dhe suka kesel, tapi mb dhe sayang dan bangga sangat sama dik
waa.. J
Nah, adikku yang terakhir nih, super
imut, berkulit putih, rambutnya panjang, lucuuu. Namanya, Fakhma Mujahida,
diambil dari kosa kata bahasa Arab yang berarti kemuliaan seorang mujahid,
besar sekali cita-cita orangtuaku ya? Adikku masih berumur 6 tahun, kini dia
bersekolah di SDIT dekat rumah, kelas 2. Fakhma dari kecil sudah terlihat
sangat lincah. Dia sudah mampu membaca tulisan maupun al-qur’an, bahkan
menghafal dan berhitung di umur 3 tahun. Tak heran di tahun pertama sekolahnya
dia menjadi juara kelas, di saat teman-temannya mendapat nilai 8, dia selalu 10
di setiap mata pelajaran, sehingga selalu menjadi kebanggaan guru-gurunya.
Cita-citanya menjadi dokter. Ah, Aku yakin dia benar-benar akan menjadi dokter
muslim yang profesional. Love you juga, dik mamaaa.. J
Itulah keluargaku. Selalu berbahagia
dan berbagi canda tawa. Sangat bersyukur hidup bersama mereka. Aku merasa menjadi
orang yang beruntung, aku selalu berbangga menjadi bagian dari mereka, selalu
aku ceritakan tentang keluargaku kepada teman-temanku.
My Birthday
on 2012 J
Komentar
Posting Komentar