#NHW1 Adab Menuntut Ilmu

Hai semua! Apa kabar? Ternyata sudah hampir 3 tahun Saya tak menulis di blog ini. Status pun sudah berubah, dulu masih mahasiswa dan hari ini sudah menjadi ibu dari seorang batita cantik.

Lalu, mengapa tiba-tiba Saya kembali menulis di sini? Yes! Semua berkat kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP). IIP adalah komunitas para ibu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara melalui pendidikan anak dan keluarga. Keluarga adalah pondasi utama suatu negara. Apabila negara terdiri dari kumpulan keluarga berkualitas, maka otomatis negara tersebut berkualitas pula. Dan seorang ibu adalah pilar utama dari sebuah keluarga. Ibu cerdas, keluarga cerdas, negara pun akan menjadi cerdas pula. IIP berusaha mewujudkan sosok ibu profesional tersebut dengan cara membekali ibu dengan berbagai disiplin ilmu. Menarik sekali bukan? Hal tersebut yang mendasari Saya untuk tergabung dalam komunitas ini. Saya yang full time di rumah bersama buah hati terkadang merasa membutuhkan teman sesama ibu untuk berbagi kegalauan dan kegembiraan. :D

Nah, kuliah perdana di Institut Ibu Profesional kemarin membahas tentang Adab Menuntut Ilmu, baik terhadap diri sendiri, guru maupun sumber ilmunya. Setelah mempelajarinya, Saya menjadi lebih tersadar bahwa mencari ilmu itu tidak boleh terburu-buru, tidak boleh merasa paling 'bisa', harus bersih dari segala kesombongan, bersungguh-sungguh, dan berniat tulus mengharap ridho dari Allah. Karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya yang hanya akan masuk ke hati para penuntutnya yang memantaskan diri untuk mendapatkannya.

Di akhir kuliah perdana, fasilitator menyampaikan akan ada Nice Home Work (NHW) esok harinya. Diantaranya sebagai berikut:

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini!

Jikalau 1 atau 2 tahun yang lalu Saya ingin menekuni ilmu tentang memperkuat bisnis online, bagaimana memasarkan produk, membangun reseller, mengoptimalkan social media, saat ini Saya ingin menekuni ilmu bagaimana menjadi ibu yang shalihah.

2. Alasan terkuat apa yang Anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?

Dulu, pasca kuliah ingin rasanya melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi atau menjadi wanita karir (bekerja). Tetapi, alhamdulillah Allah malah menakdirkan lain, saat ini, aktivitas Saya adalah menjadi ibu rumah tangga, pembimbing di asrama putri pesantren sekaligus pelaku bisnis online, eh, bukan pebisnis lebih tepatnya penjual, karena memang semua masih dilakukan sendiri, Hiks. 


Menjadi diri yang sekarang adalah anugerah luar biasa, dimana Saya  bisa menghasilkan uang dari rumah dengan tetap bisa memperhatikan perkembangan buah hati. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, hehe. Aktivitas berjualan online ini kurang lebih sudah Saya tempuh selama hampir 2 tahun, omset alhamdulillah terus meningkat begitu pun laba dari penjualan. Tapi, ada hati yang mengganjal. Omset naik, harusnya senang dong? Hiks, ternyata tidak melulu demikian. Karena dari aktivitas berjualan online ini terkadang ada anak yang terabai, ada pekerjaan rumah yang tidak selesai sempurna, ada sayuran di kulkas yang tak termasak. Oh, My God! Ternyata selama ini Saya abai terhadap fitrah Saya menjadi seorang ibu.

So, Saya ingin memperbaiki diri, belajar lebih bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi diri menjadi ibu yang lebih shalihah. Aamiin.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang Anda rencanakan di bidang tersebut?

Diantara strategi yang Saya lakukan:

a. Mengikuti kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional
b. Mempelajari ilmu menjadi ibu dan istri yang shalihah, baik melalui website, artikel, buku, thread facebook atau sumber ilmu lainnya.
c. Mendatangi majelis ilmu, diantaranya bergabung dengan komunitas pengajian.
d. Berdoa memohon kemudahan dalam menuntut ilmu, semoga Allah memberikan kelapangan hati sehingga cahaya ilmu akan mudah masuk ke dalam hati Saya.
e. Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari sedikit demi sedikit.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?

Sebelum diingatkan kembali tentang adab ilmu, jujur selama ini Saya masih jauh dari adab-adab tersebut. Saya ingin memperbaiki segala adab Saya saat menuntut ilmu. Yang utama akan Saya lakukan adalah adab untuk diri sendiri membersihkan diri dari sifat malas belajar, meluruskan niat, ikhlas dan bersabar dalam menuntut ilmu, rajin mencatat, menjauhkan diri dari sifat sombong, mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Adapun adab kepada guru meminta keridhoan kepadanya dan tidak serta merta menyebarkan ilmu yang telah diberikan. Dan, adab terhadap sumber ilmu tidak begitu saja menyebarkan berita atau ilmu tanpa mengetahui sumber secara pasti dan selalu bertabayyun terhadap informasi.

Oke, sampai disini NHW 1 kali ini, semoga kita semua senantiasa mengamalkan adab-adab menuntut ilmu dengan tulus ikhlas, sehingga ilmu yang kita dapatkan benar-benar bermanfaat bagi kehidupan dunia maupun akhirat.

"Wallahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun"








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertahanan Nasional vs Ketahanan Nasional

EAT THAT FROG: Cara Dahsyat Mencapai Hasil Lebih Banyak dengan Bekerja Lebih Sedikit

Pneumonia: Bahaya, Pencegahan dan Pengobatannya