NHW #6 Menjadi Manajer Keluarga Handal

Alhamdulillah, tak terasa perkuliahan di Institut Ibu Profesional memasuki pekan ke-6. Pada NHW kali ini, kami belajar bagaimana menjadi manajer yang handal dalam keluarga. Jika seorang ibu ditanya, sudah berapa lama menjadi ibu? Sudahkah lebih dari 10.000 jam? Jika sudah, seharusnya dirinya sudah handal dan profesional dalam manajemen kerumahtanggan. Jika belum, maka sesungguhnya dia hanyalah menjalankan peran.

Untuk membantu kami menjadi manajer keluarga handal, fasilitator memberikan beberapa pertanyaan diantaranya untuk mengatur jadwal harian kami agar kami mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat.

1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting!

Tiga Aktivitas penting dalam hidup saya:

1. Ibadah (Sholat wajib di awal waktu dan melakukan ibadah sunnah lainnya)
2. Mendidik anak dan menjadikan rumah nyaman
3. Berbisnis

Tiga aktivitas tidak penting dalam hidup saya:

1. Berselancar di social media, balasin chat customer.
2. Leyeh-leyeh bahkan tidur lagi setelah shubuh
3. Ngobrol ngalor ngidul saat jam piket di asrama


2. Waktu Anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Waktu Saya sepertinya habis untuk kegiatan berjualan online. Karena berjualan online, tidak bisa dipungkiri juga banyak waktu yang sia-sia dengan berselancar di dunia maya (Terjebak di timeline facebook). Aaaah, semoga setelah mengerjakan tugas ini, Saya menguatkan kembali komitmen untuk konsisten terhadap waktu dan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Alhamdulillah, sampai NHW #6 ini, Saya kembali menemukan dan "terpaksa" melakukan apa yang seharusnya Saya lakukan. Contohnya, jika tidak ada tugas ini, Saya tidak akan terpacu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari, hehe. Semua nyambung, tidak akan menjadi profesional diri Saya hingga Saya belum bisa memanage waktu dengan baik. Semoga setelah ini reborn menjadi diri yang lebih baik. Aamiin.

4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

Aktivitas Harian

04.30-05.00 Bangun, sholat shubuh, tilawah
05.00-05.30 Ngaji shubuh santri
05.30-06.30 Posting status, Bersih-bersih rumah dan olahraga
06.30-07.00 Memasak
07.00-07.30 Mandi dan Memandikan Nafla
07.30-08.00 Sarapan
08.00-11.00 Sholat dhuha kemudian Buka lapak online (Posting status dan membalas chat)
11.00-12.00 Bermain bersama Nafla sekaligus menidurkan
12.00-12.30 Sholat dhuhur dan Makan siang
12.30-14.00 Kembali buka lapak 
14.00-17.30 Kegiatan membimbing di asrama putri
17.30-18.00 Mandi kemudian packing orderan
18.00-18.30 Sholat maghrib dan tilawah
18.30-19.00 Masak 
19.00-19.30 Makan malam
19.30-21.00 Family Time (Matikan HP) 
21.00-21.30 Belajar 
21.30-04.00 Istirahat 

5. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda

Insyallah saya akan konsisten terhadap jadwal yang telah Saya buat.

6. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

Jadwal rutin mulai shubuh hingga jam 08.00
Jadwal dinamis mulai pukul 08.00 sampai pukul 18.00
Setelah pukul 18.00 kembali ke aktivitas rutin.


8. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Bismillah, insyallah Saya konsisten dengan jadwal yang Saya buat, aamiiin.

Al-waqtu atsmanu minal dzahab- Waktu itu lebih berharga daripada emas. (Kata mutiara bahasa arab).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertahanan Nasional vs Ketahanan Nasional

EAT THAT FROG: Cara Dahsyat Mencapai Hasil Lebih Banyak dengan Bekerja Lebih Sedikit

Pneumonia: Bahaya, Pencegahan dan Pengobatannya