BE CREATIVE MOM!


Hai, bun! Apa kabar setelah mengikuti kuliah Bunsay Level 9 tentang kreativitas?

Hmm, sebelum aku ungkapkan bagaimana perasaanku, yuk kita review hasil belajar semalam.

Ketika ditanya tentang apa itu kreativitas oleh fasilitator ternyata jawaban bunda-bunda yang lain pun kurang lebih sama dengan jawaban yang ada di benakku. Kurang lebih kreativitas adalah menciptakan sesuatu, melakukan hal yang di luar dugaan, membuat sesuatu yang baru yang belum pernah dibuat dari yang sebelumnya, mengembangkan imajinasi dengan melakukan aktivitas serta menuangkan ide dengan memaksimalkan kondisi  atau bahan yang ada di sekitar kita.

Setelah mendefinisikan tentang kreativitas, fasilitator mengirimkan beberapa gambar dan kami diminta untuk menjawab sesuai kemampuan kita. Semacam games interaktif yang menarik dan tidak membosankan. Gambar pertama yang dikirim adalah gambar atau tulisan hitam yang bentuknya abstrak. Dan dari semua peserta yang menjawab, semua jawaban yang didapat berbeda-beda. Ternyata fasilitator ingin menjelaskan bahwa sudut pandang masing-masing orang itu berbeda.

Poin pertama: Jika ingin kreatif, maka ubah fokus, geserlah sudut pandang.

Gambar berikutnya adalah 9 titik, kami diminta untuk menghubungkan semua titik tanpa terputus. Ya Allaaah di situ saya bingung, karena merasa ingin cepat menjawab, yang ada malah buntu. Setelah saya berfikir agak lama, ternyata sangat mudah, dan jawabannya bisa berbeda-beda. Ada yang menjawab agak rumit, ada yang biasa saja, ada yang kebingungan bagaimana mau menjawabnya. Dan saya termasuk kategori yang terakhir. Wkwk.
Saat asyik menjawab pertanyaan tadi, fasilitator kembali mengirim gambar pintu multi fungsi, bisa difungsikan sebagai pintu dan bisa juga dibalik untuk meja pingpong. Wow, so kreatif! Dari situ fasilitator memberikan pertanyaan “Gabungkan 2 benda yang berbeda menjadi benda yang baru!”

Oh my god, dasar mental block saya yang membatasi saya untuk berfikir kreatif, diberi pertanyaan sebegitu mudah saya bingung. Saya ambil buku saya tumpuk-tumpuk, aduh ini jadi benda apa? Ini sih tetep buku. Saya cari ide yang lain, apa yaaa.. Di kala saya kebingungan, teman-teman yang lain memberikan contoh yang sederhana, ada kosmetik anak dan ibu, karena tidak ada pembatasnya, beliau mengambil notes kecil sebagai pembatas kosmetik anak dan ibu, jadilah buku tadi multi fungsi. Ada yang mencontohkan makanan, telur dan terigu menjadi dadar gulung, dll.

Aha! Ternyata mudah sekali loh untuk menjadi kreatif  itu, nggak harus membuat hal yang susah. Kardus, gunting dan spidol bisa jadi mainan unik untuk anak.
Kadang kita harus belajar kreatif dari anak. Justru dari mereka lah  muncul ide-ide”liar”. Kemarin saja Saya amaze ketika Nafla mengambil bedak untuk ditaburkan dan dicolek-colek ke wajahnya dengan berkata “Bundaaa..ada hujan..Muka Nafla jadi kayak badut ya?” Yang tadinya Saya mau marah, nggak jadi karena melihat kebahagiaannya. So, mom, jangan membatasi kreativitas anak, dari lahir mereka sudah memiliki fitrah belajar, fitrah keingin tahuan. Salahnya kita sebagai orangtua justru membatasinya, terlalu protektif, jangan ini jangan itu, maka jangan salahkan kalau besar nanti anak menjadi malas belajar.

Yuk ah, mulai sekarang berjanji pada diri sendiri untuk tidak melarang anak melakukan sesuatu selagi tidak membahayakan dan masih dalam koridor kebaikan. Hilangkan mental block aku nggak bisa, aku nggak kreatif. Sering bermain dengan anak, masuk ke dalam dunianya, membuat sesuatu bersama, saling berbagi ide kreatif. Semoga hari-hari  kita menyenangkan. J

Garut, 20 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertahanan Nasional vs Ketahanan Nasional

EAT THAT FROG: Cara Dahsyat Mencapai Hasil Lebih Banyak dengan Bekerja Lebih Sedikit

Pneumonia: Bahaya, Pencegahan dan Pengobatannya